Sabtu, 13 Maret 2010

Kisah Sedih dari Wamena.

Dalam sesi pelatihan ada sesi yang disebut sesi testimonial, berbagi kisah nyata dari lapangan:
Kisah sedih 3 orang perempuan yang diduga sakit AIDS di bakar di daerah pedalaman Wamena, dua lainnya bisa diselamatkan, Mereka menderita penyakit IMS, kini ditangani oleh para pendamping di Wamena, 3 orang perempuan yang dibakar itu sudah berada di surga bersama Yesus
Kisah sweeping atas nama ketertiban dan keamanan untuk kebersihan Wamena dari penyakit sosial, para pekerja sex ditangkap dan ditest HIV tanpa protap yang benar, 5 orang terjaring positif dan dideportasi ke Jayapura, satu di antaranya masyarakat asli, sekarang ditangani YPKM
Baru saja sore ini Raflus mengunjungi ODHA berumur 17 tahun yang asli masyarakat kampung dan perempuan....
ternyata sudah beberapa perempuan yang hidup dengan HIV yang dibakar, atau yang diciduk keluarganya dari RS untuk di buang............ sampai dengan saat ini belum ada laki-laki yang ditangkap dibakar, dibuang dan diapa apakan.....padahal merekalah yang paling banyak menjadi pelaku penularan juga carrier HIV... maka HIV merdeka beredar dan menikmati kebebasan sebebas bebasnya.....
Ini kisah sedihku dari pedalaman Papua.....

Berbagi Kisah di Barak Merah
Memasuki rumah petak bertembok dan agak gelap karena tertutup,kesannya seperti warung. Para PSK di sini pernah di ciduk dengan tuduhan penyebar HIV dan karena kebanyakan pendatang maka ada beberapa yang diperiksa paksa terbukti ada beberapa yang sudah tertular HIV. Mereka dimasukan dalam tahanan semalam karena ternyata tidak berKTP. Yang positif ditangani YPKM di Jayapura. Sementara yang tidak positif di lepaskan, dan ikut terciduk juga beberapa perempuan yang bukan pendatang namun telah dipulangkan ke rumah. Kebanyakan mereka datang dari lokalisasi Tanjung Elmo Jayapura dan mulai berumur. Sweeping PSK atas dorongan beberapa tokoh agama.... maka semakin seru ceriteranya. Mereka yang sebagian besar berasal dari Jawa Timur ini, kelihatan tertekan dan merasa terancam terutama setelah mengetahui bahwa ada teman yang sudah positiv HIV. Ternyata tidak semua PSK tertular HIV. Tuduhan bahwa ini gaya baru teroris yang akan memusnahkan etnik Papua, makin heboh,,,cenderung dipolitisir. Maka kambing hitam HIV kini semakin jelas dituduhkan kepada para PSK pendatang yang menurut dugaanku adalah korban jaringan perdagangan perempuan. Lalu bagaimana dengan para "mobiling men" yang melakukang pengembaraan seksual ke Jayapura,Sorong,Ujung Pandang,Jakarta,Singapura, Thailand dll????? mereka ada lebih ratusan orang yang terdiri dari para pejabat, para pengusaha, mereka yang berduit...
Aku memberikan sebuah pertanyaan reflektif kepada para peserta pelatihan : "Mengapa perempuan itu memilih menjadi PSK???" ndak usah dijawab sekarang, ndak usah juga mencari-cari alasan yang tidak berdasarkan fakta tetapi mereka harus pulang dan mengadakan kajian yang benar........MENGAPA????
Aku makin sedih dan trenyuh ketika ternyata ada ODHA yang sedang sakit parah ditangani YPKM ada yang masih SMP dan ada yang SMA, siswa Papua asli....siapa dan melalui apa mereka memperolehnya???? Salah satunya adalah anak salah seorang Gembala Umat...ini ironi Papua babak berikutnya setelah kemiskinan dan penindasan.
Sambil memandang puncak Piramida yang berselimut awan hitam aku berdoa moga-moga pelatihan ini bisa merupakan setitik kecil harapan....
Wamena semakin berhujan.. dan aku rindu pulang rumah karena anakku juga sudah pemuda berumur 19 tahun..Tuhan lindungilah dia

Berbagi Kisah di Jalanan pada Tengah Malam Dingin
Dari HAotel Baliem Pilamo, saya di jemput akitivis YPKM cab.Wamena bersama istrnya menelusuri Jl. Irian untuk cari makanan pinggirana jalan, sekaligus mengamati perilaku para pemuda dan pemudi yang mulai ramai. Sambil makan sate jualan Mas dari Jawa yg rambut cepak mataku tertuju kepada para remaja Wamena yang duduk dan berdiri bergerombol diantara mereka ada sekelompok anak jalanan yang duduk sambil berdiang, tampaknya sedang menikmati/menghirup secara sembunyi-sembunyi lem Aica-Abon yang sering membuat ketagihan itu. Seusai makan, kami berjalan menyusuri jalan yang panjang ini....lewat seorang lelaki mabuk, yang tiba-tiba membuka celananya dan buang air kecil di hadapan dua orang remaja putriawa ...waduh...kami semua sempat melihat penisnya.....dan semua orang tertawa.... kami juga menjumpai para remaja yang sedang kasmaran....akhirnya kami tiba di sebuah bar tertutup yang ternyata milik seorang pendatang yang menikah dengan perempuan Papua di mana Pekerja Seksnya kebanyakan perempuan asli Papua. Bangunan ini tidak terkesan mewah, bahkan seperti gudanng kayu yang tertututp rapat.Tapi di dalamnya, ada beberapa kamar kecil untuk tidur, banyak perempuan menghuni kamar-kamar tersebut. Tampaknya tempat ini adalah tempat transaksi lalu tempat pelayanan di luar di kota.
Dalam perjalanan kembali ke hotel, kami menyaksikan sepasang pemudi dan bapak-bapak setengah umur jalan dan tanpa sadar bapak tersebut menyodorkan uang ke tangan si remaja ini, lalu berpisah. Kami mengejar si remaja dan mengajaknya berjalan dengan cara yang menarik ala "aktivis HIV"...anak remaja perempuan ini berumur 15 tahun, putus sekolah klas 6 SD, dan sudah berhubungan sex di jalanan lebih dari 10 lelaki, dan yang tadi memberikan uang itu adalah gurunya semasa SD, hanya memberikannya Rp 5000,-.......
Byangkan gurunya memanfaatkan mantan muridnya........ini sekelumit kisah dari Wamena di waktu malam

Pelacur yang Disambiti
Sikap para pimpinan agama, KPAD Kab Jayawijaya, Kapolres tampaknya sangat keras menolak seorang PSK pendatang yang sudah dideportasi ke Jayapura yang ingin kembali ke Wamena untuk mengurus hutang-piutang dan barang-barangnya, perempuan ini benar2 sudah ditolak. Kisah Yesus dan Perempuan "pezinah" dalam Alkitabku kini berulang dalam bentuk yang lain. Ia telah ditulari HIV tentu oleh para lelaki yang tinggal di Wamena...dan lelaki-lelaki itu kini sedang asik menulari orang lain dengan bebasnya. Para lelaki Papua yang berkantung tebal yang sering melakukan pengembaraan sexual di daerah luar Wamena dan di luar Papua yang jumlahnya lebih dari ratusan orang ternyata tidak diperhitungkan sebagai penular berbahaya virus mematikan ini...mereka bebas melakukan penularan kepada istri-istri mereka, teman kencan mereka.. bahkan banyak yang sering bertandang ke barak-barak dan bar bar para Pekerja Sex.......dan menulari para perempuan ini.....wahai Wamena yang dingin dan exotic...janganlah kau sambiti pelacur itu karena matamu dan hatimu akan tertutup terhadap fakta bahwa yang berbahaya itu adalah para pelanggan dan para laki-laki pengembara sexmu......yang pasti terbanyak adalah orang asli Papua dan sebagian besar dari mereka sudah hidup dengan HIV.

1 komentar:

http://beritaterkini7889.blogspot.com/2017/11/hrefhttppokernusa.html

- Inilah Saatnya Menang Bersama POKERNUSA
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss!!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik


Keunggulan POKERNUSA
- MINIMAL DEPO & WD 15.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
- KAMI MEMILIKI BONUS NEW MEMBER 100% BOSKU
- DAN KAMI MEMILIKI BONUS DEPOSIT 10% SETIAP HARINYA

Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di POKERNUSA
Bagaimana cara mendaftar? SIMPEL boss!!!
cukup kunjungi kami POKERNUSA
klik daftar dan daftarkan diri anda
atau bisa juga melalui live chat dan dan cs kami akan membantu anda 24jam bos!!
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami!!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya!!!

Kami tunggu kehadiran bosku yah^^
 

Posting Komentar