Rabu, 03 Maret 2010

Satu Diantara Lima.

Namaku Ipeh, anak keempat dari lima bersaudara yang semuanya perempuan. Usia kami tidak berbeda jauh kecuali adikku yang berbeda usia denganku lima tahun. Kami bersekolah di SD yang sama, dan hampir semua guru mengetahui kami karena wajar kami juga mirip.

Kak Dian merupakan anak tertua yang memiliki sifat tomboi dengan prestasi yang cukup memuaskan di dunia olahraga saat ini sudah menikah. Kak Nora anak kedua yang memiliki wajah cantik dan berkuliah di Aceh yang merupakan kampung halamanku. Diantara lima anak Waled dan Umi hanya Kak Nora yang memiliki rambut lurus sedangkan yang lainnya keriting menjurus ke kribo mengikuti gen waled.

Kak Lisa tidak begitu pintar namun anaknya pandai bergaul dan selalu saja beruntung, dia sudah pernah ke luar negeri padahal untuk keluarga seperti kami itu tidaklah mungkin. Mala anak bungsu yang manja. Hampir semua saudaraku pandai di bidang olahraga. Pernah Waled membeli tenis meja, dan hanya aku yang tidak pandai bermain. Sebenarnya aku ingin mencoba namun aku takut untuk ditertawakan.

Saat disekolah dasar dan sekolah menengah pertama aku selalu dibandingkan dengan saudara-saudaraku terutama dengan Kak Nora yang memiliki paras yang cantik dan otak yang cerdas. Aku menjadi orang yang pendiam di rumah dan jarang berada di rumah.

Saat SMP aku mengikuti banyak aktivitas untuk mengurangi waktuku di rumah, dan alhamdulillah aku bertemu dengan teman-teman yang hingga aku kuliah aku masih bersahabat dengan mereka. Saat tamat SMA kami memilih jurusan yang sesuai dengan minat kami masing-masing. Diantara teman-temanku, akulah yang paling bodoh.

Oleh karena itu pilihan SPMB-ku tidak terlalu tinggi dan hanya di dalam kota. Lani masuk ke Psikologi, Rida Kedokteran, Eka mendapat beasiswa ke Jepang, Vivie Kedokteran di Riau, sedangkan aku lulus di pilihan kedua yaitu Kehutanan karena tidak lulus pilihan pertama di Ekonomi dan pilihan ketigaku Ekonomi di Aceh.

Saat semua orang senang lulus SPMB, aku hanya menangis di kamar. Aku menyesal mengambil jurusan ini dan mengapa harus lulus di kehutanan. Jurusan Kehutanan bukan termasuk jurusan favorit jadi aku malu, alasan orangtua jurusan kehutanan baru buka dan lulusannya sedikit jadi kemungkinan lapangan kerjanya lebih besar.

Kakak-kakakku saja lulus kedokteran, hukum dan ekonomi. Mahasiswa yang lulus di kampusku adalah kebanyakan mahasiswa yang berasal dari daerah-daerah, untuk yang berasal dari sekolahku hanya aku dan seorang laki-laki. Semester satu aku malas berkuliah namun indeks prestasiku (IP) tidak jelek amat, masih di atas 3. Aktivitasku setelah pulang kuliah tidak ada dan aku pun sibuk dengan teman-teman SMA-ku.

Semester 2 pacarku memutuskan aku tanpa alasan yang jelas. Padahal sudah 3 tahun kami menjalin hubungan, mungkin karena jarak yang memisahkan kami.

Aku sangat sakit hati, dan itulah awal keterpurukkanku. Kini tidak ada yang membuatku semangat untuk kuliah, teman-teman SMA-ku mulai sibuk dengan aktivitas kampus masing-masing, Lani yang sibuk kegiatan kepanitiaan dan organisasi, Rida dengan aktivitas sunatan massal, vivie dengan kegiatan kerohanian. Aku sangat kesepian dan pergi ke rumah Lani tapi dia tidak dirumah. jadi aku menunggu di teras rumahnya, dan kejadian ini sudah biasa aku alami. Mama Lani datang menemaniku dan bertanya :

“Peh, bagaimana kuliahnya?”.

“Alhamdulillah baik, Tante”, jawabku sambil meminum air yang sajikannya.

“Siapa saja teman Ipeh di kampus?”

“Engga ada Tan. Ipeh malas berteman dengan mereka, Ipeh ngerasa engga cocok”.

“Iya sih, apalagi kalian sudah berteman semenjak SMP bahkan dengan Lani semenjak SD kan. Peh, kamu tidak bisa bersama teman SMA atau pacarmu saja. Lani, Rida, Vivie, dan Eka tidak bisa selamanya menemani kamu. Nanti siapa yang akan membantu kamu. Mulailah berteman dengan teman kuliahmu”.

Selama menunggu kepulangan Lani, aku pun berpikir. Betul juga apa yang tante bilang, sepertinya aku harus membuka diri dan memulai hidup baru dengan menutup kesedihanku atas kandasnya hubungan asmaraku. Di kampus, saat aku di kamar mandi aku mendengar percakapan temanku.

“Aku pikir si Ipeh orangnya pintar, ternyata masih pintaran aku”.

“Iya, padahal dia berasal dari SMA favorit. Ternyata tidak menjamin juga”.

Saat aku keluar teman-temanku terdiam dan aku pun pergi. Aku duduk di taman perpustakaan. Aku tidak bisa seperti ini, aku tidak bodoh-bodoh amat, buktinya aku bisa sekolah di SMP dan SMA favorit. Aku paling tidak suka diremehkan, mulai saat ini aku akan menjadi Ipeh yang berbeda. Aku ingin membuktikan kalau aku juga bisa dapat nilai yang tinggi dan prestasi lainnya………………………..

Penulis : hilmi arsad@yahoo.com
annasrei484@gmail.com

1 komentar:

http://beritaterkini7789.blogspot.com/2017/11/astaghfirullah-foto-mesum-pelajar.html

- Inilah Saatnya Menang Bersama MejaVIP
Situs Impian Para pecinta dan peminat Taruhan Online !!!
Hanya Dengan 1 id bisa main 7 games boss!!!
CAPSA SUSUN | PLAY POKER | BANDAR POKER | BandarQ | Domino99 | AduQ | SAKONG Terbaik


Keunggulan MejaVIP
- MINIMAL DEPO & WD 15.000
- PROSES DEPO & WD TERCEPAT
- KARTU-KARTU BERKUALITAS DISAJIKAN
- CS RAMAH & INSPIRATIF SIAP MEMBANTU 24JAM
- TIPS & TRIK MENJADI KEUNGGULAN SITUS INI
- DAN KAMI MEMILIKI BONUS NEW MEMBER 20% BOSKU

Tunggu apalagi Boss !!! langsung daftarkan diri anda di MejaVIP
Bagaimana cara mendaftar? SIMPEL boss!!!
cukup kunjungi kami MejaVIP
klik daftar dan daftarkan diri anda
atau bisa juga melalui live chat dan dan cs kami akan membantu anda 24jam bos!!
Ubah mimpi anda menjadi kenyataan bersama kami!!!
Dengan Minimal Deposit dan Raih WD sebesar" nya!!!

Kami tunggu kehadiran bosku yah^^
 

Posting Komentar